MEMBANGUN PENDIDIKAN EKONOMI YANG LEBIH BAIK

Friday, February 26, 2010

Saham ASIA Belum Terpengaruh Jaminan The Fed

Friday, February 26, 2010
Jaminan Ben Bernanke bahwa bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat tampaknya belum mampu membangkitkan sentimen para investor saham di Asia. Maka, pergerakan indeks harga saham di sejumlah bursa utama Asia, kecuali di China, jadi kurang meyakinkan.

Di akhir transaksi Kamis, 25 Februari 2010, indeks Nikkei 225 di Jepang justru melemah 19,04 poin (0,2 persen) menjadi 10.179,79. Investor di Jepang tampaknya lebih fokus pada kabar pertemuan antara Presiden Toyota Motor Corp., Akio Toyoda, dengan para anggota DPR di Washington DC., AS, Kamis dini hari waktu Asia.

Dalam pertemuan itu, Toyoda menjadi bulan-bulanan para anggota DPR, yang marah atas lalainya Toyota dalam memperhatikan faktor keselamatan berkendara pada jutaan unit mobil yang diproduksi di AS.

Jumlah pengaduan konsumen atas kualitas keselamatan berkendara mobil Toyota di AS meningkat. Produsen otomotif terbesar di dunia itu akhirnya menarik lebih dari 8 juta unit mobil dari berbagai tipe dari pasaran manca negara - sebagian besar dari AS.

Menurut pengamat, para investor khawatir bahwa gara-gara kasus itu kepercayaan konsumen atas Toyota terus menurun. Di saat yang sama, kurs dolar atas yen menurun sehingga mengkhawatirkan pemegang saham perusahaan-perusahaan Jepang yang berorientasi ekspor.

Berita cercaan para anggota DPR AS atas bos Toyota dan lemahnya kurs dolar atas yen itu menenggelamkan perhatian para investor Jepang atas kabar gembira dari The Fed.

Dalam rapat dengan para anggota DPR, Bernanke menyatakan bahwa bank sentral yang tengah dia pimpin bakal memperpanjang pemberlakukan tingkat suku bunga rendah, yang kini mendekati 0 persen. Kebijakan ini merupakan bagian dari bantuan The Fed agar ekonomi AS segera pulih di tengah masih tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya tingkat belanja konsumen.
  
Kabar itu belum mampu menarik antusiasme besar dari para pelaku pasar saham di Korea Selatan dan Australia, yang masing-masing mengalami penurunan indeks sebesar 0,7 persen dan 0,5 persen.

Sebaliknya, indeks Hang Seng di Hong Kong menguat, walau hanya 0,4 persen menjadi 20.547,87. Bahkan di China, indeks naik 1 persen menjadi 3.052,21.

Sementara itu, kurs dolar atas yen turun dari 90,10 yen menjadi 89,56 yen. Namun, dolar menguat atas euro, yaitu dari US$1,3534 menjadi US$1,3484. (Associated Press)

0 comments:

Post a Comment