Konsumen adalah salah satu unit pengambil keputusan dalam ekonomi yang bertujuan untuk memaksimumkan keputusan dari berbagai barang atau jasa yang dikonsumsikan. Analisa ekonomi ingin mengetahui sejauh mana kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Hal ini dapat tercermin pada tingkat kepuasan subyektif yaitu (utilitas) atau nilai guna, istilah utilitas dapat diartikan nilai subyektif dari kualitas barang atau jasa yang dikonsumsi atau juga bisa diartikan sesuatu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dengan bahasa yang lebih mudah; kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan utilitas.
Dengan memaksimumkan kepuasan, ia dihadapkan pada dua permasalahan, yaitu (1) barang-barang ekonomis yang dikonsumsi oleh kponsumen pasti mempunyai harga, dan (2) pendapatan konsumen terbatas sehingga untuk mendapatkan kepuasan juga terbatas.
Dalam prilaku konsumen ini akhirnya diperoleh kurva permintaan (demand). Pada kurva permintaan, teori ekonomi menyangka bahwa satuan untuk memenuhi kepuasan (satisfaction), yaitu utilitas (utility).
Ada 3 pendekatan dalam menganalisa utilitas, yaitu
1. pendekatan utility cardinal (cardinal utility approach): bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain ( utiliti yang bersifat kardinal) seperti kita mengukur volume air, panjang jalan, atau berat sekarung beras;
2. pendekatan utility ordinal (ordinal utility approach): utilitas suatu produk pada dasarnya tidak dapat diukur dengan satuan apapun karena bersifat kualitiatif;
3. pendekatan atribut: persepsi konsumen berhubungan dengan jumlah atribut yang terdapat pada suatu barang, apabila konsumen merasa atribut suatu barang meningkat, maka efficiency frontier akan bergeser ke kanan.
Ada 3 pendekatan dalam menganalisa utilitas, yaitu
1. pendekatan utility cardinal (cardinal utility approach): bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain ( utiliti yang bersifat kardinal) seperti kita mengukur volume air, panjang jalan, atau berat sekarung beras;
2. pendekatan utility ordinal (ordinal utility approach): utilitas suatu produk pada dasarnya tidak dapat diukur dengan satuan apapun karena bersifat kualitiatif;
3. pendekatan atribut: persepsi konsumen berhubungan dengan jumlah atribut yang terdapat pada suatu barang, apabila konsumen merasa atribut suatu barang meningkat, maka efficiency frontier akan bergeser ke kanan.
0 comments:
Post a Comment