MEMBANGUN PENDIDIKAN EKONOMI YANG LEBIH BAIK

Friday, February 26, 2010

Pemerintah AS Komentari Google vs China

Friday, February 26, 2010
Perselisihan antara pemerintah China dengan pengelola laman Google mengenai keamanan berinternet dan sensor ternyata mengundang tanggapan dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Reaksi Washington adalah menyiratkan dukungan bagi laman terkemuka pencari data dan informasi lewat internet itu.

Demikian Nick Shapiro, juru bicara kantor kepresidenan AS, Gedung Putih, Kamis 14 Januari 2010.

"Amerika Serikat selalu menegaskan pandangan kami kepada China mengenai pentingnya penggunaan internet tanpa batasan dan juga mengenai keamanan dunia maya (cybersecurity)," kata Shapiro. "Kami terus menanti penjelasan dari China," lanjut Shapiro.

Dia menanggapi kian runcingnya hubungan antara pengelola Google dan China. David Drummond, Kepala Eksekutif Pengembangan Korporat dan Urusan Hukum Google, beberapa hari lalu menyatakan niat perusahaannya untuk hengkang dari China karena selalu mendapat serangan dari para peretas (hacker).

Tak hanya itu, Google pun berencana tidak lagi bekerjasa dengan pemerintah China dalam melakukan sensor atas laman mereka. Menanggapi sikap itu, China justru menegaskan bahwa semua perusahaan internet di negaranya harus patuh pada kendali negara. Isu itulah yang akhirnya memperuncing masalah antara Google dan China.

Pemerintah China menyatakan bahwa sensor internet perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan nasional dan mensukseskan kampanye anti pornografi. Namun, pengelola laman mengeluh bahwa pemerintah tidak saja menutup akses laman-laman porno namun juga situs yang memuat informasi-informasi yang dianggap sensitif, seperti menyuarakan kebebasan berpendapat dan wacana demokratisasi di China.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri (Deplu) AS berencana meminta penjelasan dari China menyangkut polemik dengan Google. David Shear, pejabat senior Deplu AS, Kamis lalu sengaja makan siang bersama dengan seorang diplomat China di Washington DC. Selain itu duta besar China untuk AS kabarnya akan dipanggil untuk menjelaskan masalah itu.

Harian China berbahasa Inggris yang selalu menyuarakan kepentingan pemerintah, The Global Times, justru memperingatkan bahwa hengkangnya Google bisa menciptakan situasi yang "saling merugikan."

"Google telah melakukan langkah-langkah ekstrem, namun mereka mengingatkan kita untuk memberi perhatian atas isu kebebasan informasi," demikian artikel opini dari The Global Times. Surat kabar itu menilai bahwa pengaruh nasional dan daya saing China tergantung pada akses untuk mendapatkan informasi. vivanews
selengkapnya...

2 comments

Saham ASIA Belum Terpengaruh Jaminan The Fed

Jaminan Ben Bernanke bahwa bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat tampaknya belum mampu membangkitkan sentimen para investor saham di Asia. Maka, pergerakan indeks harga saham di sejumlah bursa utama Asia, kecuali di China, jadi kurang meyakinkan.

Di akhir transaksi Kamis, 25 Februari 2010, indeks Nikkei 225 di Jepang justru melemah 19,04 poin (0,2 persen) menjadi 10.179,79. Investor di Jepang tampaknya lebih fokus pada kabar pertemuan antara Presiden Toyota Motor Corp., Akio Toyoda, dengan para anggota DPR di Washington DC., AS, Kamis dini hari waktu Asia.

Dalam pertemuan itu, Toyoda menjadi bulan-bulanan para anggota DPR, yang marah atas lalainya Toyota dalam memperhatikan faktor keselamatan berkendara pada jutaan unit mobil yang diproduksi di AS.

Jumlah pengaduan konsumen atas kualitas keselamatan berkendara mobil Toyota di AS meningkat. Produsen otomotif terbesar di dunia itu akhirnya menarik lebih dari 8 juta unit mobil dari berbagai tipe dari pasaran manca negara - sebagian besar dari AS.

Menurut pengamat, para investor khawatir bahwa gara-gara kasus itu kepercayaan konsumen atas Toyota terus menurun. Di saat yang sama, kurs dolar atas yen menurun sehingga mengkhawatirkan pemegang saham perusahaan-perusahaan Jepang yang berorientasi ekspor.

Berita cercaan para anggota DPR AS atas bos Toyota dan lemahnya kurs dolar atas yen itu menenggelamkan perhatian para investor Jepang atas kabar gembira dari The Fed.

Dalam rapat dengan para anggota DPR, Bernanke menyatakan bahwa bank sentral yang tengah dia pimpin bakal memperpanjang pemberlakukan tingkat suku bunga rendah, yang kini mendekati 0 persen. Kebijakan ini merupakan bagian dari bantuan The Fed agar ekonomi AS segera pulih di tengah masih tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya tingkat belanja konsumen.
  
Kabar itu belum mampu menarik antusiasme besar dari para pelaku pasar saham di Korea Selatan dan Australia, yang masing-masing mengalami penurunan indeks sebesar 0,7 persen dan 0,5 persen.

Sebaliknya, indeks Hang Seng di Hong Kong menguat, walau hanya 0,4 persen menjadi 20.547,87. Bahkan di China, indeks naik 1 persen menjadi 3.052,21.

Sementara itu, kurs dolar atas yen turun dari 90,10 yen menjadi 89,56 yen. Namun, dolar menguat atas euro, yaitu dari US$1,3534 menjadi US$1,3484. (Associated Press)
selengkapnya...

0 comments

Ancaman Keynes terhadap Teori Ekonomi Klasik

Terdapat perbedaan di antara keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang sebenarnya dalam perekonomian, yang kemudian mendorong Keynes untuk menelaah kembali kebenaran dari teori mereka. Kenyataan bahwa suatu perekonomian dapat mengalami pengangguran dan kemerosotan perekonomian yang sangat buruk menyebabkan orang menjadi ragu atas kebenaran teori ekonomi klasik yang berpendapat bahwa "Perekonomian selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga penuh". Pada akhir tahun 1920-an, pada waktu perekonomian dunia mengalami kemunduran yang sangat serius, orang semakin meragukan kebenaran pendapat para ahli ekonomi klasik bahwa di dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan. Sedangkan keadaan pada waktu itu ialah kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, jauh lebih besar daripada permintaan masyarakat. Dengan kata lain, kekurangan permintaan dalam perekonomian merupakan sumber daripada pengangguran dan kemunduran perekonomian.

Analisa-analisa yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi klasik tidak dapat memberikan penjelasan mengenai pengangguran yang disebabkan oleh kekurangan permintaan dapat terjadi. keyakinan mereka bahwa di dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya tingkat pengangguran tenaga penuh, menyebabkan mereka mengabaikan analisa terhadap permintaan agregat dalam perekonomian. Mereka sama sekali tidak membuat analisa tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat permintaan agregat yang dicapai dalam suatu perekonomian, dan akibat dari perubahan-perubahan dalam permintaan agregat kepada tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan kepada analisa mengenai masalah produksi, yaitu analisa mereka tentang cara-cara menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya itu dengan efisien.

Menyadari kelemahan-kelemahan dari analisa yang dilakukan oleh ahli ekonomi klasik merupakan dorongan bagi Keynes untuk melakukan suatu pendekatan baru di dalam menganalisa kegiatan-kegiatan ekonomi di masyarakat. di dalam usahanya ini, salah satu aspek yang penting dari analisanya adalah menunjukkan kelemahan-kelemahan daripada pandangan-pandangan para ahli ekonomi klasik. Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori klasik, yaitu bahwa penggunaan tenaga penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Ia berpendapat sebaliknya, yaitu "penggunaan tenaga penuh adalah hal yang sangat jarang terjadi, dan keadaan itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat dalam perekonomian". 

Perbedaan pendapat yang sangat mencolok di antara Keynes dan para ahli ekonomi klasik ini bersumber pada pendapat mereka mengenai:
  • Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian.
  • Sifat-sifat perkaitan diantara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh para pengusaha. 
selengkapnya...

1 comments

India dan Cina menjadi Negara Adi Kuasa di Asia Selatan

Ini suatu kebenaran bahwa abad ke-21 masa depan bukan hanya Asia, tetapi seluruh dunia, akan secara signifikan ditentukan oleh hubungan antara dua dunia yang tumbuh paling pesat perekonomiannya, yaitu Cina dan India.
Di sana sudah lama Kinks dalam politik hubungan militer antara kedua negara, pada saat konfrontasi bersenjata pada tahun 1962.
Ini umumnya dipandang sebagai kemenangan militer Cina, dan memancing penolakan terhadap kebijakan pendiri india, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru.
Memang, hasil ini secara signifikan memiliterisasi kebijakan luar negeri India sepanjang tahun 1960-an / 70an / & 80an, dan ditandai oleh serangkaian kemenangan atas India, sedangkan Pakistan yang telah menjadi sekutu strategis kedua Cina dan Amerika Serikat , beroposisi ke India dalam ikatan dengan Uni Soviet.
Ketegangan dengan Pakistan dan para sekutunya yaitu Amerika Serikat dan Cina, meningkat pada tahun 1974, dengan India peresmian "Smiling Buddha" uji coba nuklir di gurun Rajasthan ditingkatkan dan dipercepat pada musim semi 1998, ketika kedua negara mengadakan serangkaian tes nuklir tanda permusuhan mereka tidak dapat ditarik kembali.

Sejarah konfrontasi militer ini terjadi dengan cara "panas" dan "dingin", secara signifikan dalam beberapa tahun belakangan dikelola oleh kesepakatan untuk menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan mereka, dan pada prinsip-prinsip untuk menyelesaikan perselisihan, dan sejauh melakukan latihan militer bersama Cina dan india membentuk hubungan ekonomi
Tiongkok-India pada saat memasuki dekade kedua abad ke-21.
Di mata sejumlah pengamat, pertukaran bilateral di bidang politik, ekonomi, militer dan tingkat budaya telah dikembangkan, sejauh Cina dan India dapat mengharapkan dekade kedepan akan ditentukan oleh apa yang disebut hubungan kompetitif-koperasi.

Memperluas hubungan perdagangan telah memberikan dua sisi saham besar dalam menjaga kerjasama hidup. Pada tahun 1992, perdagangan mereka mencapai $ 338 juta. Pada 2004 menjadi $ 13.6 miliar, dan pada akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai kekalahan $ 60 miliar - lebih dari empat kali lipat jumlah dari pertengahan dekade.
Dan di akhir-akhir ini menyimpulkan, tidak terlalu sukses iklim Kopenhagen pembicaraan, kedua negara bekerja sama untuk menggagalkan apa yang dianggap baik oleh negara-negara Barat yaitu rencana untuk memotong emisi karbon pada pengeluaran mereka.
Mengingat hal ini, beberapa sudah membayangkan hubungan yang hampir tak terpisahkan antara kedua negara adikuasa yang baru muncul ini, yang benar-benar memiliki kekuatan yang saling melengkapi ketika mereka merenungkan dinamika ekonomi global abad ke-21
selengkapnya...

0 comments

Geopolitik Global

Saat ini terdapat keyakinan bahwa dunia telah mengalami "ducked the strategic bullet" keruntuhan ekonomi global, tetapi ini hanyalah euforia delusionary dari negara-negara yang mulai mengalami keterpurukan. Banyak terjadi kerusakan struktural dalam mengemudikan stabilitas ekonomi global yang dilakukan Amerika Serikat. Sebagian besar perekonomian Eropa Barat dan Asia, meskipun dalam keadaan buruk, telah dilindungi oleh struktur jaringan yang kompleks dan fakta bahwa mereka tidak leveraged seperti Amerika Serika dan Jepang, namun tetap leveraged dalam utang terhadap rasio aset.

Semua ini sudah terjadi sangat lama, akan tetapi klimaksnya terjadi karena kecerobohan yang belum pernah terjadi sebelumnya, inflasi pengeluaran yang dilakukan oleh Presiden AS Barack Obama dan di Inggris oleh Perdana Menteri Gordon Brown.Semua ini mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan kemakmuran global yang dimulai dari tahap-tahap awal Revolusi Industri Kedua (1700-1900) dan meluasnya ini dimulai ketika Abad ke-18 di Britania dan engulfs di awal abad 21. 

Saat ini apa yang
kita sebut demokrasi modern telah terjadi, dikarenakan oleh kekuatan yang komprehensif, namun kurangnya pemilihan informasi.
Pernyataan Presiden Obama 25 Januari 2010, bahwa ia sekarang akan mengekang pengeluaran Pemerintah AS, seperti kebanyakan dari pernyataan dari tahun lalu, memikirkan diri sendiri dan tak ada hubungannya dengan realitas. Rencananya untuk mendorong melalui negara-sistem kesehatan didominasi pada biaya yang dianggap lebih dari $ 1-triliun (terlepas dari diskusi lain tentang "stimulus package" dari pengeluaran) mengakibatkan ejekan dari pra-pemilihan fiskal sikap moderasi ( yaitu, sikap-nya sebelum 2008 dan pemilu 2010). Dalam setiap peristiwa, sebuah tinjauan terhadap statistik AS menunjukkan bahwa mengusulkan "freeze" pada bagian kecil dari pengeluaran Pemerintah AS akan dibandingkan dengan pemborosan dan penurunan produktivitas sektor swasta dan pembentukan kemampuan modal.
selengkapnya...

0 comments

Wednesday, February 24, 2010

Menjelang Kesimpulan Pansus Century

Wednesday, February 24, 2010
Menjelang kesimpulan akhir pansus angket kasus Bank Century, kubu pemerintah terus berusaha membentengi Wakil Presiden Boediono dari ancaman delegitimasi politik. Mereka menagih komitmen kepada jajaran mitra koalisi untuk melanggengkan Wapres Boediono hingga berakhirnya masa jabatan pemerintahan pada 2014.
''Substansi kontrak politik bukan sebatas koalisi SBY, tapi juga koalisi SBY-Boediono, baik di kabinet maupun parlemen,'' kata anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Hayono Isman di Jakarta kemarin (21/2).
Karena itu, menurut Hayono, koalisi bukan hanya wajib mempertahankan Presiden SBY sampai berakhirnya masa jabatan. Komitmen itu juga meliputi Wapres Boediono yang maju dalam satu paket dengan SBY saat pilpres lalu.
''Semua anggota koalisi, bila punya komitmen kepada pemerintah, harus juga memiliki etika politik. Apalagi, Boediono belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan,'' ungkap wakil ketua Komisi I DPR itu.

Hayono menyampaikan indikasi adanya upaya pemakzulan terhadap Boediono melalui pansus sangat kuat. Prosesnya tidak melalui mekanisme hukum, misalnya Mahkamah Konstitusi (MK). Tapi, itu lebih didorong melalui manuver politik yang sangat mungkin memunculkan vicious circle (lingkaran setan, Red) dalam politik nasional. Hayono khawatir, kondisi politik Indonesia akan seperti Thailand yang serbatidak pasti. (jawa pos 22/02/2010)
selengkapnya...

0 comments

Wednesday, February 17, 2010

Desirable Features of Tax System

Wednesday, February 17, 2010
in his seminal work on public finance, Musgrave (1959), drawing on the eighteenth century philosopher/ economist Adam Smith (1910), identified a set of requirements for a 'good' tax system. Although not universally accepted, they represent a set of principles by which a tax system might be judged. the following represent some general features of tax systems which are usually considered desirable, given that a goverment needs to raise revenue.

Efficiency
Taxation raises efficiency considerations. we know that Pareto efficiency requires that prices should reflect marginal cost, but most from of taxation (income Tax, expenditure tax) will actually drive a wedge between prices and marginal costs. So, unless governments tax endowments, commonly referred to as lump-sum taxes, taxation will result in a lost of efficiency. Our concern for efficiency reflects the principle that, given a revenue target, a tax should be designed to cause least harm.

Equity
Both horizontal and vertical equity represent value judgements. Horizontal equity requires that there should be equal treatment of those who are in relevant respects the same. Thus tax treatment should disregard gender, ethnicity of religious conviction. in general, tax system do satisfy horizontal equity in these respects. However, individuals with otherwise identical characteristics face differential tax treatment according to marital status or age. A Married Couple's Tax Allowance, for example, creates differential tax treatment for single and married people. This is becoming less common across the OECD, although in some countries it remains an important part of government policy aimed at encouraging and supporting marriage and the family. larger tax allowances may also be given to older workers, usually as part of a policy to protect against pensioner poverty.

Simplicity and Low Administrative cost
A desirable feature of a tax system is that it is simple and easy to administer; however, this is not always easy to achieve. The costs associated with collecting taxes will rise where there are more people or types of good facing special tax treatments, if there are more differential rates and more tax-rising bodies (e.g. local, federal, central). it is this sort of concern that has resulted in support  of simple taxes such as the 'flat tax'-a tax with a single marginal rate (see Hall and Rabushka, 1983).
it is unlikely that a tax system will reflect all of these properties. A trade-off will occur between efficiency and vertical equity and also horizontal equity and simplicity. 
selengkapnya...

0 comments

Tuesday, February 16, 2010

Hukum Utilitas Marginal yang Menurun

Tuesday, February 16, 2010
Utilitas Total adalah kepuasan total yang dinikmati konsumen karena melakukan konsumsi. Sebagai contoh, utilitas total adalah utilitas total yang anda dapatkan dengan mengkonsumsi empat gelas air. Utilitas Marginal adalah perubahan utilitas total akibat adanya perubahan konsumsi suatu barang sebesar satu unit. Sebagai contoh, utilitas marginal dari gelas ke-3 adalah perubahan utilitas total karena mengkonsumsi gelas air yang ke-3.
Pengalaman anda dengan air tersebut mencerminkan prinsip dasar dari analisis utilitas: Hukum Utilitas Marginal yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility). Hukum ini menyatakan bahwa semakin banyak barang yang dikonsumsi oleh individu per periode waktu, hal ini diasumsikan konstan, semakin kecil kenaikan utilitas total akibat adanya tambahan konsmsi, atau semakin kecil utilitas marginal dari unit tambahan yang dikonsumsi. Utilitas marginal yang anda peroleh dari setiap tambahan gelas air mengalami penurunan dengan semakin banyaknya air yang anda konsumsi. Anda sangat menikmati gelas pertama, tetapi semakin tambahan gelas memberikan utilitas marginal yang semakin berkurang. jika seseorang memaksa anda untuk meminum gelas ke-5, anda mungkin tidak akan menikmatinya sama sekali; utilitas marginal dari gelas kelima mungkin saja negatif.
Utilitas Marginal yang Menurun adalah ciri dari semua konsumsi. Utilitas marginal tidak selalu menurun dengan cepat. sebagai contoh, anda mungkin telah makan banyak keripik kentang sebelum utilitas marginal dari tambahan keripik lagi menjadi menurun.
selengkapnya...

0 comments

Monday, February 15, 2010

Contoh Soal Perilaku Konsumen

Monday, February 15, 2010

Contoh soal Pendekatan Utilitas Kardinal
Perhatikan tabel berikut

Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24

a.       Dari skedul TUy, carilah skedul MUy dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy serta tunjukkan titik jenuhnya.
b.      Jelaskan bentuk kurva MUy tersebut dalam arti kemiringan kurva TUy.

Jawaban !
a.        
Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24
MUy
4
10
6
4
2
0
-2

 
  b.     MUx dalam gambar di samping adalah sama dengan kemiringan rata-rata dari kurva TUy. Misalnya, pergerakan dari 0 ke 1 unit Y yang dikonsumsikan menyebabkan TUx naik dari 0 menjadi 4 util. jadi, perubahan utilitas total akibat naiknya konsumsi Y sebesar 1 unit adalah 4 util. inilah MUy dan sama dengan kemiringan bagian OA dari fungsi TUx dalam gambar. Demikian pula, bila jumlah Y yang dikonsumsi per periode waktu naik dari 1 menjadi 2 unit, utilitas total naik dari 4 menjadi 14 util atau naik sebesar 10 util. jadi MUy adalah 10 dan sama dengan kemiringan fungsi TUy antara titik A dan titik B. kemudian antara titik E dan F, TU berbentuk horizontal. Jadi kemiringannya, atau MUy adalah 0. Ke sebelah kanan dari titik F, TUy mempunyai kemiringan negatif sehingga MUy juga negatif.









Contoh soal Pendekatan Utilitas Ordinal

Anggaplah harga komoditi Y adalah 1per unit sedangkan harga komoditi X adalah 2 per unit dan misalkan pendapatan nominal individu adalah 16 per periode waktu dan semua dibelanjakan pada X dan Y.
a.       Gambarkan garis kendala anggaran untuk konsumen ini
b.      Jelaskan alasan dari bentuk dan sifat garis kendala anggaran dalam pertanyaan (a)
c.       Carilah persamaan khusus dari garis kendala anggaran tersebut dan tunjukkan pula cara yang ekuivalen untuk menyatakan persamaan khusus garis kendala anggaran tersebut.

Jawaban !


  1.  jika konsumen ini membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi Y, dia dapat membeli 16 unit. Jika dia membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi X, dia dapat membeli 8 unit. Dengan menghubungkan kedua titik ini dengan sebuah garis lurus, kita memperoleh garis kendala anggaran yang memberi kita semua kombinasi yang berbeda dari X dan Y yang dapat dibeli konsumen itu. jika dia dapat membeli 16Y dan OX, 14Y dan 1X, 12Y dan 2X, OY……., dan 8X. perhatikanlah bahwa untuk tiap unit Y yang dikorbankan, konsumen tersebut dapat membeli 1 unit X tambahan. Kemiringan garis anggaran ini mempunyai nilai -2 dan tetap konstan. Juga perlu diperhatikan bahwa semua titik pada garis anggaran menunjukkan bahwa konsumen membelanjakan semua pendapatannya untuk X dan Y.  yaitu, PxQx + PyQy = M = 16.


  2. Titik potong terhadap y = M/Py = 16/1 = 16. Kemiringan garis anggaran=-Px/Py=-2/1=-2. Oleh karena itu, persamaan garis khusus anggaran diberikan oleh Qy = 16 – 2Qx. dengan mensibstitusikan berbagai nilai Qx ke dalam persamaan ini, kita memperoleh nilai-nilai yang sesuai untuk Qy. Jadi, bila Qx = 0, maka Qy = 16; bila Qx = 1, maka Qy = 14; bila Qx = 2, Qy = 12;…… ; bila Qx = 8, Qy = 0.




    Cara lain untuk menuliskan garis anggaran ini adalah
    (2)(Qx) + (1)(Qy) = 16 
    Dengan mensubstitusikan berbagai jumlah suatu komoditi ke dalam persamaan tersebut, diperoleh jumlah komoditi lain yang sesuai dengan komoditi yang harus di beli konsumen bila dia ingin bertahan pada garis anggarannya. Misalnya bila Qx = 2, konsumen harus membeli 12 unit Y bila ia masih ingin berada di garis anggarannya (yaitu bila ia membelanjakan seluruh pendapatannya sebesar 16 untuk X dan Y).
selengkapnya...

0 comments

Thursday, February 11, 2010

Masalah-Masalah dan Analisa Ekonomi

Thursday, February 11, 2010
ENAM MASALAH POKOK DALAM SETIAP PEREKONOMIAN
Dalam ilmu ekonomi ada beberapa masalah pokok yang harus dipelajari untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai corak dari berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
masalah-masaalah ekonomi tersebut adalah:
  1. Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
  2. Bagaimanakah teknik dan gabungan faktor-faktor produksi yang harus digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut?
  3. Bagaimanakah pendapatan masyarakat didistribusikan di antara faktor-faktor produksi, dan bagaimana distribusi itu harus diperbaiki agar kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan mencapai taraf yang maksimal?
  4. Apakah penggunaan faktor-faktor produksi sudah mencapai efisiensi yang tinggi?kalau belum, bagaimana caranya mengefisiensi yang lebih tinggi?
  5. Mengapa selalu timbul masalah kenaikan harga-harga dan bagaimanakah masalah itu diatasi?
  6. Bagaimanakah usaha yang harus dijalankan agar dari satu masa ke masa lainnya faktor-faktor produksi tetap ada digunakan secara efisien?
Menentukan Teknik Produksi Untuk menghasilkan suatu barang biasanya ada beberapa cara yang dapat digunakan, dalam teori dapat dikatakan bahwa produksi akan dapat mencapai jumlah yang lebih besar apabila dipakai teknologi yang lebih modern. akan tetapi pada kenyatannya adakalanya pemakaian teknik produksi yang tinggi tidak selalu merupakan cara yang paling efisien di dalam usaha memproduksikan suatu barang. Keadaan di mana pemerintah yang wujud dalam masyarakat adalah jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kemampuan minimal dari suatu peralatan industri modern yang berlaku di masyarakat. Corak tenaga kerja juga dapat mempengaruhi susunan penggunaan faktor-faktor produksi yang tersedia. di negara-negara miskin, di mana pada umumnya luas tanah yang dimiliki oleh para petani tidak terlalu lebar dan para tenaga kerja mudah diperoleh, penggunaan mesin yang sangat modern seperti di negara-negara maju tidak akan selalu menyebabkan proses produksi yang lebih efisien. Faktor penting lainnya yang menentukan teknik produksi yang akan digunakan adalah tingkat teknologi yang dicapai oleh negara tersebut. Tingkat teknologi di dalam suatu negara tergantung kepada (1) sampai di mana modernnya alat-alat modal yang digunakan dan (2) tingkat efisiensi tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat itu. Di negara miskin, ketidak mampuan mereka untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi terutama disebabkan oleh karena tingkat kemahiran tenaga kerja dan produktifitas alat-alat modal yang rendah.
selengkapnya...

0 comments

Monday, February 8, 2010

Indeks BerPeluang Kuat untuk Rebound

Monday, February 8, 2010
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa efek Indonesia (BEI) terkoreksi cukup dalam pada pekan lalu. Indeks pasar modal tanah air turun 91,82 poin atau 3,51 persen. Tapi, setelah terjadi penurunan cukup dalam, secara teknikal indeks memiliki peluang kuat untuk rebound (menguat kembali, Red). ''Ada harapan akan marak aksi pembelian setelah pekan lalu ramai aksi jual,'' kata pengamat pasar modal dari PT Anugerah Securindo Indah Arcadius Musri Djoko kemarin (7/2).

Pada perdagangan Jumat (5/2), IHSG ditutup di level 2.518,976, lebih rendah 16 poin dari penutupan akhir tahun 2009 di level 2.534,356. Sementara, pada pekan sebelumnya, Jumat (29/1), IHSG ditutup di level 2.610,796. Arcadius mengatakan, penurunan tajam IHSG terutama disebabkan koreksi tajam harga-harga saham berkapitalisasi besar di sektor pertambangan, perkebunan, keuangan dan infrastruktur.

''Saham-saham di sektor tersebut yang juga berpeluang untuk akumulasi. Terutama saham emiten yang mencetak laporan kinerja keuangan bagus pada tahun lalu,'' jelasnya. Saham Bank BRI, Bank Mandiri, Perusahaan Gas Negara (PGN), dan beberapa perusahaan pertambangan seperti Antam, kemungkinan akan kembali diburu investor setelah melemah signifikan pada pekan lalu.

Saham sektor pertambangan sendiri mengalami koreksi cukup besar selama sepekan. Pada perdagangan 5 Februari 2010, indeks saham tambang ditutup di level 2.168,455, turun 67,942 poin (3,03 persen) dari penutupan akhir pekan lalu di level 2.236,397. ''Ini karena pelemahan harga komoditas, termasuk minyak mentah dan emas,'' terangnya.

Dia yakin bursa saham akan bangkit. Hal itu ditandai dengan rebound-nya Wall Street pada akhir perdagangan pekan lalu, setelah mengalami pekan yang bergejolak akibat data tenaga kerja dan masalah kebijakan fiskal di Eropa.
www. Jawapos.com
selengkapnya...

0 comments

Saturday, February 6, 2010

Prilaku Konsumen

Saturday, February 6, 2010
Konsumen adalah salah satu unit pengambil keputusan dalam ekonomi yang bertujuan untuk memaksimumkan keputusan dari berbagai barang atau jasa yang dikonsumsikan. Analisa ekonomi ingin mengetahui sejauh mana kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Hal ini dapat tercermin pada tingkat kepuasan subyektif yaitu (utilitas) atau nilai guna, istilah utilitas dapat diartikan nilai subyektif dari kualitas barang atau jasa yang dikonsumsi atau juga bisa diartikan sesuatu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dengan bahasa yang lebih mudah; kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan utilitas.
Dengan memaksimumkan kepuasan, ia dihadapkan pada dua permasalahan, yaitu (1) barang-barang ekonomis yang dikonsumsi oleh kponsumen pasti mempunyai harga, dan (2) pendapatan konsumen terbatas sehingga untuk mendapatkan kepuasan juga terbatas.
Dalam prilaku konsumen ini akhirnya diperoleh kurva permintaan (demand). Pada kurva permintaan, teori ekonomi menyangka bahwa satuan untuk memenuhi kepuasan (satisfaction), yaitu utilitas (utility).
Ada 3 pendekatan dalam menganalisa utilitas,
yaitu
1. pendekatan utility cardinal (
cardinal utility approach): bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain ( utiliti yang bersifat kardinal) seperti kita mengukur volume air, panjang jalan, atau berat sekarung beras;
2. pendekatan utility ordinal (
ordinal utility approach): utilitas suatu produk pada dasarnya tidak dapat diukur dengan satuan apapun karena bersifat kualitiatif;
3. pendekatan atribut: persepsi konsumen berhubungan dengan jumlah atribut yang terdapat pada suatu barang, apabila konsumen merasa atribut suatu barang meningkat, maka
efficiency frontier akan bergeser ke kanan.
selengkapnya...

0 comments